Minggu, 20 November 2016

SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL LENGKAP

SEJARAH PALANG MERAH INTERNASIONAL


Jean Henry Dunant

Pada 24 Juni 1859 terjadi pertempuran antara Prancis dan Austriayang berlangsung di dataran rendah Italia bernama Solverino. Pertempuran tersebut melibatkan 320.000 prajurit, dan 36.000 di antaranya menderita luka-luka bahkan kehilangan nyawa. Pada hari yang sama, seorang pemuda Swiss, Jean Henry Dunant, berada di Solverino dalam rangka menjumpai Kaisar Prancis, Napoleon III. Saat perjalanan menuju kediaman Kaisar, Henry Dunant dan rombongannya terhalang oleh pertempuran tersebut. Banyak prajurit terluka bergelimpangan, tak ada satu pun aksi pertolongan. Tergerak oleh pemandangan perang yang mengerikan, korban berjatuhan di mana-mana, maka dengan segera Henry Dunant beserta penduduk setempat membentuk rumah sakit lapang sederhana, mengumpulkan kain tinen pembalut luka, dan menyediakan obat-obatan. Ia pun membatalkan kunjungannya ke kediaman Kaisar, seusai perang ia segera kembali ke Swiss. Di Swiss, ia pun menuliskan pengalamannya dalam buku berjudul “Un Souvenir de Solverino” ( Memory of Solverino / Kenangan Solverino ). Buku yang menggambarkan betapa kejamnya peperangan dan pengalaman membantu korban tersebut menggemparkan Eropa. Secara garis besar, buku tersebut mengandung dua gagasan penting, yakni:

1. Membentuk organisasi kemanusiaan Internasional yang disiapkan untuk menolong para prajurit, penduduk sipil, korban di medan perang.

2. Mengadakan perjanjian Internasional untuk membentuk hukum melindungi prajurit yang terluka serta relawan organisasi yang tengah memberikan pertolongan di medan perang.
Pada 1863 Henry Dunant beserta empat warga Genewa merealisasikan gagasan tersebut. Mereka terkenal sebagai Komite Lima yang bertugas sebagai wadah relawan pemberi pertolongan pada peperangan. Kelima anggota tersebut adalah:

1. Jean Henry Dunant
2. Jendral Guallaume Henry Dufour
3. Dr. Theodore Mounier
4. Dr. Gustave Moynier
5. Dr. Louis Appia

Komite tersebut meluas dan berkembang hingga saat ini terkenal sebagai ICRC 
( International Committee of the Red Cross ). Dan ditetapkan pula tanggal 8 Mei 1863 sebagai Hari Palang Merah Internasional ( 8 Mei adalah tanggal lahir Henry Dunant ). Beberapa Negara pun turut serta membentuk organisasi Palang Merah di bawah naungan ICRC. 
ICRC
Related image
IFRC
Namun tidak hanya lambang Palang Merah yang dipakai. Kerajaan Ottoman ( Turki ) mengusullkan bagi Negara-negara Islam memakai tanda Bulan Sabit Merah. Sementara Negara-negara lain yang enggan memakai lambing Bulan Sabit Merah atau Palang Merah diperbolehkan memakai lambang Kristal Merah. Hal ini dikarenakan dahulu, banyak Negara yang memakai lambang berbeda-beda, misal Persia ( Iran ) memakai Singa Merah. Jepang mamakai Matahari Merah. Namun saat ini hanya 3 lambang yang disetujui Internasional, yakni Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah. Untuk mengglobalkan organisasi pertolongan ini, Palang Merah, Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah berada satu kesatuan di bawah naungan lembaga IFRC ( Internasional Federation of the Red Cross ). IFRC diprakarsai oleh Henry Davidson ( warga USA ) pada Konferensi Kesehatan Internasional Cannes, Prancis, 5 Mei 1919.



Video :

Perjalanan Jean Henry Dunnant Sehingga Terbentuklah Palang Merah







Jumat, 14 Oktober 2016

BHD RJP

Profil Lengkap KSR PMI unit UNJ


Profile KSR PMI UNJ



KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA merupakan salah satu unit kegiatan kemahasiswaan yang berada di Universitas Negeri Jakarta dan berkoordinasi di bawah PMI Jakarta Timur. KSR PMI UNJ juga organisasi yang bergerak dalam bidang kepalangmerahan. KSR PMI UNJ merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa UNJ yang ingin menyalurukan bakat dan minatnya dalam berorganisasi, membina rasa kesetiakawanan sosial dan mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi. KSR PMI UNJ berdiri pada tanggal 10 Mei 1994 terus berupaya meningkatkan kemampuan kepalangmerahan dalam upaya mengantisipasi banyaknya kejadian-kejadian di lingkungan kita yang membutuhkan pertolongan pertama dan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia sebagai wujud mengamalkan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

A. VISI dan MISI

Visi

"Mewujudkan KSR PMI UNJ sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa bidang kepalangmerahan yang andal"

Misi
  1. Menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai nilai kepalangmerahan serta Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat)
  2. Mengembangkan sumber daya manusia KSR PMI UNJ yang profesional dalam bidang kepalangmerahan dan organisasi
  3. Menjaga nilai nilai norma yang berhubungan dengan masyarakat
  4. Membangun kerjasama dengan organisasi intern dan ekstern kampus.


B. MOTTO

"Dari Kami Untuk Kemanusiaan"


C. KEGIATAN

Pendidikan dan Latihan (Diklat) bagi anggota baru yang mendaftar sebagai anggota
Pelatihan Dasar Keorganisasiaan
Pengambilan Slayer
Latihan Rutin kepalangmerahan dan keorganisasiaan seminggu sekali
Olahraga Rutin seminggu sekali
Donor Darah tiga bulan sekali
Pelatihan Pertolongan Pertama kepada masyarakat
Peringatan hari besar kesehatan
Refreshing Humanity
Pengambilan Golongan Darah
Sekolah Binaan
Sosialisasi
Pelatihan Nasional
Aksi peduli sesama
Ulang tahun KSR PMI UNJ
CBFA


D. KEGIATAN KEMANUSIAAN

Berpartisipasi menjadi relawan pada bencana jebolnya tanggul Situ Gintung, Ciputat, Tangerang 2009
Berpartisipasi menjadi relawan pada bencana gempa dan gunung meletus di Yogjakarta 2006
Berpartisipasi menjadi relawan tsunami di Pengandaran 2006
Berpartisipasi menjadi relawan bencana tsunami di Aceh 2004
Berpartisipasi menjadi relawan pada bencana banjir di wilayah Jakarta Timur
Berpartisipasi menjadi tim kesehatan dalam kegiatan kemahasiswaan dan beberapa kejuruan olahraga
Berpartisipasi dalam tim kesehatan MPA UNJ.


E. KEGIATAN DENGAN PMI CABANG JAKARTA TIMUR

Failitator Pelatihan SIBAD ICBRR CC
Dapur Umum pada bencana banjir di Jakarta
Fogging/penyemprotan nyamuk Aedes Aegepty di Cililitan
Perawatan Keluarga se-DKI Jakarta 2005
Pelatihan SATGANA
Vaksinasi flu burung di Jakarta Timur
Pelatihan Assesment
Temu Karya KSR-TSR se-Indonesia


F. KEGIATAN DENGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI SE-INDONESIA

Pelatihan SAR air di Bali
Pelatihan psikososial program
Pelatihan PPGD


G. PRESTASI

Invitasi PRS dan seminar HIV/AIDS antar KSR tingkat Nasional tahun 2001
Juara I lomba poster
Juara III lomba RJP
Lomba lintas medan IV tingkat nasional antar KSR tahun 2000
Juara III lomba tandu darurat
Juara terbaik II SAR AIR
Pelatihan SAR AIR Universitas Sarasati Bali 2005
Juara umum ”Regee Cup” UNJ 2007
Seminar narkoba dan HIV/AIDS di Thailand

Sumber :
http://ksrpmiunj.blogspot.co.id/2009/07/profile-ksr-pmi-unj.html

Selasa, 20 September 2016

Aku Dan Perjalanan Pertamaku di UNJ

Perkenalkan namaku Ibnu Awwala, Aku adalah murid dari SMAN 56 JAKARTA yang baru lulus tahun ini, Aku sangat senang, karena aku salah satu dari 12 orang yang di nyatakan lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) yang mana aku diterima di UNJ dengan Prodi yang menurutku spesial yaitu Pendidikan Teknik Mesin - FAKULTAS TEKNIK UNJ.

Setelah dinyatakan diterima di UNJ, aku harus daftar ulang di UNJ yaitu pada tanggal 31 Mei 2016, Akhirnya aku memberanikan diri untuk datang ke UNj walaupun masih ditemani oleh ibu ku. Dari rumah kami berangkat pukul 05.00 Wib, hal ini kami lakukan agar tidak telat untuk lapor diri karena jarak rumah ku dengan UNJ sangatlah jauh yaitu sekitar 2 Jam setengah. Berangkat dengan rasa nekat kami memulai trip perjalanan naik Angkot C15 kebanggan kami karena hanya angkot ini yang bisa menghubungkan kami dengan Terminal Kalideres, Sesampainya di Terminal Kalideres, kami lalu naik ke Halte Transjakarta dengan tujuan ke UNJ. Hal yang sulit kami duga karena kami harus Transit di beberapa halte, mulai dari halte Harmoni, dilanjutkan ke Halte Matraman, sesampainya di halte matraman kami harus naik Transjakarta Arah Pulogadung, hal ini karena TransJakarta Sudah Seperti itu sistemnya, tidak seperti Bus/ angkutan yang lainya.Akhirnya setelah menunggu 2 Jam lebih. kami sampai di UNJ pukul 07.15 WIB.

Sesampaikan di UNJ, Kami langsung mencari lokasi tempat Daftar Ulang yaitu di BAAK UNJ, untuk sampai di BAAK, kami harus tanya menanya kepada mahasiswa yang ada di sana, mulai dari Mahasiswa yang kelihatannya garang, sampai ada salahsatu mahasiswa yang menurut saya kece badaii, hehe :D
maklum di kampung saya tidak ada yang seperti itu. setelah tanya menanya kepada beberapa mahasiswa akhirnya kami sampai di BAAK UNJ pukul 07.45 WIB. Suasana di BAAK UNJ sudah sangat ramai karena antrian, saya sendiri dapat nomor antrian 24, Setelah cukup lama akhirnya saaya sampai pada urutannya, sayapun diberikan lampiran kertas kertas yang berisi Surat Pebgisian rekening Untuk KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), Formulir pengisian untuk test Bahasa Inggris, dll.

Rasa bingung pun menghampiri kami karena ada salah satu Mahasiswa yang memberikan suatu brosur berisi pemberitahuan bahwa ada tempat tinggal yang menurut saya efesien yaitu Asrama. Nama Asrama tersebut ialah ASRAMA SUNAN GIRI. Karena menurutku tinggal di Asrama adalah salah satu hal yang baik akhirnya aku mencari tahu Seluk Beluk dari ASRAMA SUNAN GIRI, Track Record ASRAMA SUNAN GIRI sendiri sangat bagus, mulai dari pengkaderan sampai tempat yang tertera do brosur.

Keesokan harinya, saya kembali lagi ke UNJ, kal ini saya hanya sendiri berangkat ke UNJ untuk lapor diri dan menyerhkan berkas - berkas yang sehari sebelumnya diberikan oleh pihak BAAK UNJ. alhasil berkas yang di lampirkan semuanya lengkap. melihat kondisi yang masih siang waktu itu saya memberanikan diri untuk keliling UNJ, saya pun kelihatan masih lugu dan polosnya sampai tidak tahu dimana harus sholat, tetapi itu bukan menjadi sebuah penghalang, saya memberanikan diri untuk bertanya kepada mahasiswa UNJ, tak berselang lama saya bertanya, saya pun di kasih petunjuk bahwasanya di UNJ ada satu Masjid yaitu Masjid Nutul Irfan namanya. Akhirnya saya sholat Ashar di sana dan bergegas pulang.

Alih alih mau pulang, hal ini saya tunda karena seketika saya teringat dengan sebuah brosul yang kemarin diberikan oleh salah satu mahasiswa UNJ. saya pun mencari tahu dimana letak Asrama tersebut. setelah berjalan mengikuti arah MAPS di GOOGLE, akhirnya saya sampai di depan depan Asrama Sunan Giri. karena hanya sekedar ingin tahu akhirnya saya pulang serta memberitahukan hal ini kapada kedua Ortu saya.

saya pun pulang di rumah pukul 19.30, karena jalanan di jakarta sangat macet. tak lupa aku kabarkan hal ini kepada kedua orang tua saya bahwasanya saya siap untuk tinggal di Asrama Sunan Giri di kemudian hari.